Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Jarman
PALEMBANG - Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jarman beberapa waktu lalu dalam rapat koordinasi dalam rangka pengawasan pelaksanaan kebijakan pengalokasian gas bumi dan batubara untuk kebutuhan dalam negeri pada sektor ketenagalistrikan di Palembang memperkirakan, pada Tahun 2020 batubara akan menyumbang 63% bauran energi untuk pembangkitan tenaga listrik. Saat ini pemanfaatan batubara sebagai bahan bakar pembangkit mencapai 50%.
“Kebutuhan tenaga listrik di Indonesia terus meningkat. Dari tahun 2009 sampai 2012 meningkat secara drastis dan di tahun 2013 di proyeksikan sebesar 3.000 MW. Hal ini berbanding lurus dengan naiknya kWh perkapita yang pada tahun 2009 sekitar 650 kWh dan meningkat menjadi 856 kWh pada akhir tahun 2012,” ujar Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Jarman, Selasa (10/9/2013).
Energi mix Indonesia saat ini masih tergantung minyak yaitu sebesar 49,7%. Namun ketergantungan ini akan ditekan hingga menjadi 25% tahun 2025. Peran batubara dan gas bumi akan ditingkatkan demikian juga dan energi baru terbarukan.
Domestic Market Obligation (DMO) batubara dan gas diharapkan Jarman dapat berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan sehingga dapat memenuhi kebutuhan terutama untuk pembangkit tenaga listrik. “Bila penggunaan batubara saat ini baru sekitar 50%, diharapkan pada tahun 2020 batubara dapat menyumbang 63% dari bauran energi nasional untuk sub sektor kelistrikan. Pemanfaatan energi setempat juga menjadi salah satu program dalam meningkatkan bauran energi di sektor batubara dengan membangun PLTU mulut tambang,” imbuh Jarman. (SF)
0 komentar:
Post a Comment
Pastikan tinggalkan komentar Anda setelah membaca sebagai acuan kami dalam melakukan perbaikan di setiap post yang kami buat.