Karena beberapa faktor penyebab, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) tidak yakin produksi lifting minyak yang telah ditetapkan dalam APBN 2013 sebesar 900 ribu barel per hari (bopd) bakal tercapai.
Menurut Deputi Pengendalian Operasi SKK Migas Gde Pradnyana, faktor penyebab yang mempengaruhi karena penurunan produksi dan juga belum ditemukannya sumur cadangan baru.
"Lifting 900.000 bph itu rasanya sulit, tetapi bukan tidak mungkin," kata Gde Pradnyana di Jakarta, Selasa (29/1).
Karena alasan itu, Gde mengakui, capaian lifting minyak sampai akhir tahun sulit dicapai, bahkan pendapatan dari sektor migas akan menjadi terancam. Dan baru bisa dicapai seandainya harga minyak mengalami kenaikan.
"Tidak tercapainya lifting berpengaruh terhadap pendapatan dari migas. Tetapi tergantung harga juga, volume sulit dicapai tetapi kalau harganya naik dari asumsi bisa aman. Di atas USD 100 saja juga sudah tercapai," ujar Gde.
Gde membandingkan, tahun lalu saja lifting minyak hanya mencapai 826 ribu bph. "Kemarin saja 826 ribu bph, semoga tahun ini bisa tercapai," tandasnya. (Rialdo Rezeky)
Sumber: Tambangnews.com
Teknik Alat Berat, Polman ASTRA.
bagus ni mas blognya
ReplyDeletesalam dari TAB 2011