Info Dunia Tambang, Bisnis dan Ilmu Teknik

Teknik Alat Berat, polman ASTRA.



Prinsip Pemindahan Tenaga pada Torque Converter
Torque Converter seperti namanya, merupakan komponen pengubah torsi (momen putar). Torque converter disebut juga dengan kopling fluida karena dalam pemindahan tenaganya menggunakan fluida (yaitu minyak) sebagai perantara. Sebelum kita belajar lebih jauh tentang cara kerja dari torque converter, kita akan mempelajari dahulu tentang prinsip sederhana yang digunakan pada torque converter untuk memindahkan tenaga.

Kita ambil contoh sederhana dalam kehidupan sehari-hari yaitu pada kipas angin. Kipas angin dapat digunakan sebagai contoh untuk menunjukkan adanya perpindahan tenaga (energi) melalui aliran udara yang dihasilkan. Perhatikan gambar di bawah ini terlebih dahulu!

Prinsip Pemindahan Tenaga
Prinsip Pemindahan Tenaga

Kita akan memakai dua buah kipas angin, yaitu sebut saja kipas A dan kipas B. Lalu kita hadapkan satu sama lainnya. Kondisi dari kipas angin A yaitu dihubungkan dengan sumber listrik, sedangkan kipas angin B tidak dihubungkan dengan sumber listrik. Ketika kipas angin A dihidupkan dan berputar, maka kipas angin B juga akan mulai berputar. Hal tersebut karena pada kipas angin A menghasilkan aliran udara/angin (udara yang bertekanan), lalu aliran udara tersebut akan membentur blade/sirip dari kipas B sehingga kipas angin B juga akan ikut terbawa putarannya. Arah putaran dari kipas angin B akan searah (arah yang sama) dengan arah putaran kipas angin B.

Prinsip Pemindahan Tenaga
Prinsip Pemindahan Tenaga

Sekarang silahkan simak video berikut ini:


Jika kita amati video di atas maka kipas angin A pada awalnya akan berputar lebih cepat dan timbul jeda waktu hingga pada akhirnya kedua kipas angin (A dan B) dapat berputar pada kecepatan yang hampir sama. Jeda waktu tersebut dipengaruhi oleh waktu pencapaian tenaga (aliran udara) yang cukup mampu untuk menggerakkan kipas angin B. Jedawaktu tersebut juga terpengaruh waktu penyampaian aliran udara dari kipas angin A ke kipas angin B. Seperti yang kita tahu, apabila kecepatan putaran kipas A semakin tinggi maka aliran udara yang dihasilkan juga semakin cepat (tenaga dorongan udara yang dihasilkan semakin besar). Semakin cepat aliran udara maka semakin cepat aliran sampai ke kipas angin B sehingga semakin pendek jeda waktu yang dibutuhkan untuk menggerakkan kipas angin B.

Selanjutnya yang perlu diperhatikan juga yaitu kecepatan putaran antara kipas angin A dan B adalah hampir sama. Kenapa hampir sama? Sebenarnya kecepatan putaran dari kipas angin A dan B tidaklah sama secara mutlak, hal tersebut karena terjadinya kehilangan energi akibat dari adanya jarak antara kipas angin A dan B. Semakin jauh jaraknya maka kehilangan energi akan lebih besar dan juga perbedaan putaran kipas angin A dan B juga akan lebih besar. Begitu pula sebaliknya semakin dekat jarak antara kipas angin A dan B maka kehilangan energi akan semakin kecil dan perbedaan putaran juga akan lebih kecil.
Dari beberapa uraian di atas kita dapat mengambil beberapa rangkuman penting antara lain yaitu:
Kipas angin A menghasilkan aliran udara (udara yang bertekanan), sedangkan kipas angin B akan akan menerima aliran udara tersebut. Blade/sirip kipas angin B akan menerima tekanan dari aliran udara sehingga akan menggerakkankipas. Udara dalam hal ini berperan sebagai perantara kipas angin A dan kipas angin B.

Lalu Bagaimana dengan Torque Converter?

Pada torque converter, kipas angin A diperankan oleh pump impeller (pompa impeller), sedangkan kipas angin B diperankan oleh turbine runner. Bila pada kipas angin A diputarkan oleh motor listrik, maka pump impeller pada torque converter mendapatkan tenaga putaran dari mesin melalui flywheel. Lalu pada torque converter yang menjadi perantara bukanlah udara, melainkan adalah minyak (minyak transmisi).

0 komentar:

Post a Comment

Pastikan tinggalkan komentar Anda setelah membaca sebagai acuan kami dalam melakukan perbaikan di setiap post yang kami buat.

ARTIKEL TERLARIS